JURNAL PENELITIAN
AKSEN SEBAGAI PELENGKAP BAHASA
Penulis : Novia Ade Raswati
Departemen Pendidikan Bahasa Jerman
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
ABSTRAK
Bahasa (dari bahasa Sanskerta भाषा, bhāṣā) adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, dan sebuah bahasa adalah contoh spesifik dari sistem tersebut. Kajian ilmiah terhadap bahasa disebut dengan linguistik. Bahasa baik di Indonesia maupun dunia sangatlah beragam.
Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek (aksen) yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termasuk variasi bahasa baku itu sendiri.
Aksen dan bahasa adalah salah satu yang tak dapat dipisahkan. Siapapun yang menguasai suatu bahasa pastilah memiliki aksen dalam penggunaannya. Inilah hal kecil yang kadang tak begitu dihiraukan orang banyak. aksen.
Tujuan penulis membuat Jurnal ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah adalah untuk membuktikan dimana pengaruh dan ragam aksen dalam penggunaan bahasa. Dan juga aksen sebagai identitas dalam penggunaan bahasa oleh pemakai bahasa itu sendiri.
PENDAHULUAN
Di indonesia terdapat bermacam-macam suku dan bahasa daerah. Begitu pula dengan aksen bahasanya. Bahkan dengan satu bahasa saja bisa terdapat beberapa aksen yang berbeda. Walaupun satu daerah dengan satu bahasa yang sama bisa berbeda-beda aksen bicaranya.
Aksen atau biasa disebut logat dalam bahasa sehari-hari adalah cara mengucapkan kata atau lekuk lidah yang khas, yang dimiliki oleh masing-masing orang sesuai dengan asal daerah, negara ataupun suku bangsa. Aksen dalam berbicara atau berbahasa ini dapat mengidentifikasi lokasi dimana pembicara berada, status sosial-ekonomi, dan lain lainnya.
Aksen atau logat ini tak hanya berlaku di Indonesia saja, tapi juga di seluruh negara di dunia. Namun dalam bahasa inggris kata aksen ini disebut dengan dialect yang berasal dari bahasa Yunani yaitu dialektos yang berarti varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Aksen ini sangat erat kaitannya dengan bahasa. Dimana bahasa seperti bahan utama dan aksen sebagai bumbunya. Dengan adanya aksen beberapa orang bisa mengenali status si pemakai aksen ini berasal darimana, bahasa yang dipakai dan lain-lainnya.
METODE PENELITIAN
- Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yaitu didaerah pelosok Tasikmalaya dan Majalengka. Dimana di daerah tersebut digunakan dua bahasa yang sama namun aksen yang kentara jauh berbeda. Lokasi penelitian juga dilakukan di Bandung dimana peneliti melakukan analisa pada beberapa video berbahasa Inggris dan Korea yang bersumber dari Internet.
- Jenis Penelitian
Penelitian studi kasus. Karena menurut peneliti ini melibatkan antara fenomena normative dan fenomena sosiologis dimana adanya perbedaan aksen dikalangan masyarakat indonesia dan negara-negara lain.
- Metode Pengumpulan Data
- Observasi
- Dengan mengunjungi kota Tasikmalaya dan Majalengka dan berinteraksi dengan masyarakat asli sana. Bahasa yang digunakan keduanya adalah sama yaitu bahasa Sunda. Namun yang membedakannya adalah aksen dalam penggunaan bahasa itu sendiri. Terlihat kentara sekali perbedaan yang sangat mencolok.
- Dengan mengamati beberapa video acara tv dan video wawancara berbahasa asing yang didapat melalui internet sebagai acuan.
- Sumber Data
- Data Primer
Para masyarakat asli Tasikmalaya dan Majalengka yang berinteraksi dengan peneliti.
- Data Sekunder
File video beberapa acara stasiun televisi dan wawancara dengan bentuk bahasa asing yang diperoleh melalui internet. Beberapa artikel yang bersumber dari internet yang mengacu pada judul penelitian.
PEMBAHASAN
Aksen atau logat ini sangat bervariasi. Di indonesia saja dalam satu daerah yang menggunakan satu bahasa daerah yang sama, terdapat bermacam-macam aksen yang dipakai. Misalnya saja dalam bahasa daerah Sunda. Ketika saya mengunjungi kota Tasikmalaya dan Majalengka dimana kedua orang tua saya dibesarkan, saya menemukan perbedaan aksen yang sangat mencolok. Ketika saya berada di Tasikmalaya dimana daerah itu dekat dengan pesisir maka aksen mereka sedikit keras dan jelas dengan volume suara yang cukup besar. Berbeda ketika saya berada di Majalengka, aksen mereka sangatlah lembut dan terkesan sopan dengan volume yang sedikit lebih kecil.
Selain analisis yang saya lakukan diatas, saya juga menganalisa dimana dalam penggunaan bahasa asing yang sama dengan aksen yang berbeda. Contohnya adalah penggunaan bahasa inggris dengan aksen british dan amerika. Walaupun bahasa ibu yang keduanya pakai sama, yaitu bahasa inggris namun aksennya jelas sangat berbeda. Begitu juga dengan wilayah amerika yang merupakan negara bagian yang setiap negaranya memiliki aksen yang berbeda-beda
Selain itu juga variasi aksen atau dialek saya temukan dalam setiap adegan film atau drama dari sebuah negara semenanjung di Asia, yaitu Korea Selatan. Dimana di negara ini hanya berlaku satu bahasa yang mereka pakai sebagai bahasa ibu mereka yaitu bahasa korea. Walaupun negara ini mempunyai wilayah yang kecil, namun aksen mereka berbeda-beda setiap kotanya. Contohnya saja, ketika saya menonton sebuah drama yang bertempat di jantunng kota mereka, yaitu Seoul. Aksen yang mereka gunakan lebih santai dan tidak begitu bervolume keras. Sedangkan dalam salah satu film yang berlokasi di daerah Gyeonggi, aksen mereka cenderung kental dan bervolume sedikit keras. Padahal bahasa yang mereka gunakan sama, yaitu bahasa korea.
Namun yang pasti adalah satu hal ketika menemukan seseorang dengan bahasa yang kita tak mengerti namun kita mendengar bagaimana aksennya sambil bercerita, walaupun kita tak mengerti apa yang ia katakan tapi kita tahu apa yang ia rasakan. Apakah ia bahagia atau sedih melalui aksennya berbicara.
KESIMPULAN
Kebervariasian aksen ini sungguh mewarnai keberagaman tak hanya di Indonesia tapi di dunia. Dimana ketika kita datang di setiap daerah terdapat keciri khasan dalam warna bahasa. Bahasa yang beragam juga aksen yang beragam. Lengkaplah sudah jika sebuah bahasa dibumbui dengan aksen yang khas. Bahasa adalah identitas sebuah negara. Begitu pun juga aksen, kau bisa mengetahui identitas seseorang berasal darimana hanya dengan mendengar bahasa yang ia gunakan dan aksen yang ia pakai. Selain itu kadang kita mengerti sedikit apa rasa sang penutur melalui aksennya, apakah ia sedih atau senang walau tak mengerti bahasanya sedikit pun. Itulah mengapa aksen sebagai pelengkap bahasa.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar