Selasa, 06 Januari 2015

Dampak Teknologi terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia di Kalangan Anak Muda

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya lah saya dapat menyelesaikan Jurnal yang berjudul “Dampak Teknologi terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia di Kalangan Anak Muda.” Sebagai salah satu tugas yang ditujukan untuk menambah ilmu dan wawasan terhadap Bahasa Indonesia dan sebagai pemenuh nilai untuk Mata Kuliah Bahasa Indonesia.
Terimakasih kepada Ibu Dewi Rani Gustiasari, S.S, M.Hum., selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, dan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan tugas jurnal ini secara tepat waktu.
Penulispun mengakui, masih banyak ketidak-sempurnaan dalam pembuatan jurnal ini. Mohon kepada ibu Dosen untuk memaklumi ketidak-sempurnaan tersebut, karena saya masih berada di tahap pembelajaran.

Minggu, 28 Desember 2014,
Penulis,

Raden Nabila Agustina. A

ABSTRAK
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat mempengaruhi perkembangan bahasa Indonesia. Dengan berkembangnya IPTEK yang cepat ini dapat membuat pergeseran pada bahasa Indonesia. Sehingga perkembangan IPTEK memiliki dampak positif dan negatinfnya bagi perkembangan bahasa Indonesia.

Kata kunci : IPTEK, bahasa Indonesia, media massa.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat mempengaruhi perkembangan bahasa Indonesia. Dengan berkembangnya IPTEK yang cepat ini dapat membuat pergeseran pada bahasa Indonesia. Sehingga perkembangan IPTEK memiliki dampak positif dan negatinfnya bagi perkembangan bahasa Indonesia.
Disadari atau tidak, bahasa adalah suatu elemen penting di dalam kehidupan. Bahasa pula, dapat menjadi alat efektif dalam komunikasi antar manusia. Untuk itu, mempelajari tata bahasa yang baik dan benar, merupakan suatu hal yang menjadi keharusan bagi setiap individu. Dalam praktiknya, Bahasa Indonesia memang digunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari. Akan tetapi, penggunaanya jauh dari aturan yang ada, khususnya dikalangan anak muda yang kini lebih sering menggunakan bahasa-bahasa terbaru sebagai alat komunikasi mereka. Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), “Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia”. Selain itu Menurut Felicia (2001 : 1), “Dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis”. Sehingga bahasa merupakan hal yang penting bagi semua orang untuk berkomunikasi dengan masyarakat lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa Pengertian, Fungsi, dan Kedudukan dari Bahasa Indonesia?
2. Apa itu IPTEK?
3. Apa dampak dari IPTEK terhadap perkembangan bahasa di kalangan anak muda?
    1. Tujuan Masalah
      Adapun tujuan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:
      1. Dapat menjelaskan Pengertian, Fungsi, dan Kedudukan dari Bahasa Indonesia.
      2. Dapat menjelaskan apa itu IPTEK.
3. Dapat mengetahui dampak dari IPTEK terhadap perkembangan bahasa di kalangan anak muda.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
    2.1.1 Pengertian Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia ialah bahasa rasmi Republik Indonesiasebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36. Ia juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana disebut dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Sungguhpun begitu, hanya sebahagian kecil daripada penduduk Indonesia yang benar-benar menggunakannya sebagai bahasa ibunda kerana dalam perbualan sehari-hari yang tidak rasmi masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan bahasa daerahnya masing-masing sebagai bahasa ibu seperti bahasa Melayu pasar, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan lain sebagainya. Untuk sebahagian besar masyarakat Indonesia lainnya, bahasa Indonesia adalah bahasa kedua dan untuk taraf rasmi bahasa Indonesia adalah bahasa pertama. Bahasa Indonesia merupakan sebuah dialek bahasa Melayu yang menjadi bahasa rasmi Republik Indonesia.
Bahasa Indonesia dirasmikan pada tahun 1945 sewaktu Indonesia mencapai kemerdekaan daripada pihak Belanda. Bahasa Indonesia adalah bahasa dinamik yang terus menyerap kata-kata daripada bahasa-bahasa asing. Berasal daripada rumpun yang sama, Bahasa Indonesia adalah sebuah loghat bahasa Melayu yang terpiawai, dan kedua-duanya cukup sama. Fonologi dan tatabahasa bahasa Indonesia cukuplah mudah, dan dasar-dasar penting untuk komunikasi asas dapat dipelajari hanya dalam tempoh masa beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa hantaran untuk pendidikan di sekolah-sekolah Indonesia.
Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, seperti yang tercantum pada bagian ketiga Sumpah Pemuda yang berbunyi “Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Ini berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai  bahasa nasional. Dengan kata lain kedudukannya berada diatas bahasa – bahasa daerah. Selain itu, didalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 tercantum pasal khusus (BAB XV, pasal 36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa Negara ialah bahasa Indonesia. Pertama, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan sumpah pemuda 1928. Kedua, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Negara sesuai dengan undang – undang dasar 1945.
Di dalam kedudukannya yang sudah tertera di atas sebagai bahasa nasional dan bahasa Negara, bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai :
1.      Bahasa resmi kenegaraan.
Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia dipakai didalam segala upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan. Termasuk kedalam kegiatan-kegiatan itu adalah penulisan dokumen-dokumen dan putusan-putusan serta surat-surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya, serta pidato-pidato kenegaraan.
2.      Lambang identitas nasional.
Sebagai lambang identitas nasional. Dimana bahasa Indonesia kita junjung disamping bendera dan lambang Negara kita. Di dalam melaksanakan fungsi ini bahasa Indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri pula sehingga ia serasi dengan lambang kebangsaan kita yang lain. Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya hanya apabila masyarakat/pemakainya dapat mengembangkannya sedemikian rupa sehingga bersih dari campuran bahasa-bahasa asing.
3.      Bahasa pengantar didalam dunia pendidikan.
Didalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) sampai dengan perguruan tinggi diseluruh Indonesia.
4.      Alat perhubungan antar warga, antar daerah, dan antar suku.
Sebagai bahasa nasional, tentu bahsa Indonesia berfungsi sebagai alat perhubungan antar warga, antar daerah, dan antar suku bangsa. Berkat adanya bahasa nasional, kita dapat berhubungan satu dengan yang lain sedemikian rupa sehingga kesalah pahaman sebagai akibat perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa tidak perludikhawatirkan. kita dapat bepergian dari pelosok yang satu ke pelosok yang lain di tanah air kita dengan hanya memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai satu-satunya alat komunikasi.
5.      Lambang kebanggaan kebangsaan.
Sebagai warga Negara Indonesia, tentu kita seharusnya bangga dengan identitas bangsa yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa asli yang kita miliki, sehingga kita sapatutnya harus tetap melestarikan bahasa Indonesia dengan selalu tetap menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Selain fungsi yang sudah diterangkan diatas, bahasa Indonesia di dalam struktur budaya ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa tersebut, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berfikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berfikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).



2.1.2 Pengertian IPTEK
Ilmu adalah suatu pemahaman tentang suatu pengetahuan, yang memiliki fungsi untuk mencari, menyelidiki, dan menyelesaikan suatu hipotesis. Ilmu juga merupakan suatu pengetahuan yang teleh teruji kebenarannya. misalnya, pengetauan tentang sikap dan prilaku manusia sebagai mahluk sosial, kemudian pengetahuan itu di selidiki oleh para ahli menggunakan metode-metode tertentu, dan ternyata pengetahuan tersebut memang benar bahwa manusai itu mahluk sosial, maka dari itu pengetahuan tersebut dikatakan sebagai ilmu yaitu ilmu sosial.
Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui atau disadari seseorang yang didapat dari pengalamannya. pengetahuan tidak bisa dikatakan sebagai sebuah ilmu karena kebenarannya belum teruji. Pengetahuan muncur dikarenakan seseorang menemukan sesuatu yang sebelumnya belum pernah dilihatnya.
Teknologi merupakan suatu penemuan melalui proses metode ilmiah untuk mencapai tujuan yang maksimal. teknologi juga dapat diartikan sebagai sarana manusia untuk menyediakan kebutuhan.
Dengan demikian, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) adalah suatu ilmu yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia.

2.2 Dampak IPTEK terhadap Generasi Muda
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini semakin hari semakin berkembang pesat dalam hal fungsinya yang semakin bermanfaat, dalam bentuk yang semakin bagus dan penggunaan yang semakin mudah digunakan oleh masyarakat luas. Hal ini yang membuat banyak masyarakat sangat antusias dalam hal teknologi. Teknologi sama halnya dengan sebuah gunting, jika digunakan pada kertas dengan cara-cara baik maka akan menghasilkan sebuah potongan atau karya yang indah pada kertas itu yang pastinya akan bermanfaat, dan sebaliknya jika kita menggunakan gunting itu untuk hal-hal negatif, maka gunting itupun dapat melakukan hal-hal yang jelek pula, yang akan merugikan bagi diri sendiri ataupun bagi orang lain.
Pada dasarnya manusia menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman, lebih mudah dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.
Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia.
Teknologi mempunyai banyak manfaat dan pengaruh bagi masyarakat luas,terutama dalam hal bahasa. Sekarang ini di Indonesia banyak sekali orang yang menggunakan percakapan dengan artian-artian atau bahasa-bahasa teknologi atau bahasa asing. Semua ini mempunyai dampak positif dan bisa juga mempunyai dampak negatifnya. Menurut Sunaryo (2000 : 6), “Tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) iptek tidak dapat tumbuh dan berkembang”.
Dengan adanya teknologi sekarang ini perkembangan bahasa Indonesia mengalami kemajuan yang cukup besar. Hal tersebut karena adanya perkembangan teknologi yang kian hari kian canggih sehingga menimbulkan akulturasi dan pengaruh terhadap perkembangan kosa-kata bahasa Indonesia. Dengan adanya teknologi, bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa media masa cetak dan elektronik, baik visual atau audio, harus memakai bahasa Indonesia. Seperti  memberikan informasi-informasi melalui media internet ataupun televisi dengan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini tentu berdampak positif bagi perkembangan bahasa Indonesia. sehinggamedia massa menjadi tumpuan kita dalam menyebarluaskan bahasa Indonesia secara baik dan benar.  
Selain dampak positif yang ditimbulkan akibat perkembangan teknologi, juga banyak hal yang mengakibatkan dampak negatif terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Salah-satu contohnya adalah di lingkungan anak muda yang banyak menggunakan teknologi handphone, yaitu alat untuk berkomunikasi jarak jauh dengan suara atau pesan singkat atau SMS (short message service). Di kalangan anak muda bahasa yang digunakan dalam SMS menjadikan bahasa yang baku menjadi tidak baku dalam penulisannya, sehingga pengaruhnya semakin meningkat meninggalkan norma yang berlaku sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Sehingga bahasa SMS yang dipergunakan di kalangan anak muda yang tidak sesuai EYD ini semakin lama semakin meluas yang pada akhirnya merusak kosa-kata dari bahasa Indonesia.
Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan teknologi telah turut serta mempengaruhi perilaku manusia dalam berbahasa. Media informasi, khususnya yang berupa elektronik, menuntut manusia berpikir efektif dan efisien dalam menggunakan bahasa sehingga informasi yang disampaikan bisa cepat, singkat, dan padat. Hal ini tampak dari penggunaan bahasa pesan singkat atau yang biasa disebut SMS (short message service).
Fenomena penggunaan bahasa gaul ini sedikit banyak ”menyimpang” dari kaidah-kaidah tata bahasa yang semestinya. Mereka mungkin berpikiran bagaimana mempersingkat kata-kata agar cepat dalam membalas pesan dari handphone secara singkat dan padat, yang sebenarnya merusak kosa-kata bahasa Indonesia itu sendiri. Di kalangan anak muda hal tersebut sudah biasa dan dapat dengan mudah dimengerti walaupun bentuk singkatan sangat minim sekali dari kata-katanya aslinya.
Kenyataannya memperlihatkan bahwa SMS di kalangan anak muda kata-katanya semacam ini: t4 (tempat), c4 (cepat), blz (balas), dmn (di mana), ap kbr (apa kabar), u (kamu) dan lain sebagainya digunakan dalam bahasa SMS. Dalam aspek fonologi bahasa SMS, ada proses pengurangan jumlah suku kata dan pengubahan bunyi baik sebagai akibat dari penghilangan bunyi vokal akhir ataupun vokal atau suku kata yang ada di tengah suatu kata. Kata-kata seperti aslm, (assalamualaikum), kbr (kabar), sy (saya), km (kamu), bls (balas), cpt (cepat), dan sebagainya adalah beberapa contoh dari penyimpangan fonologi. Kebanyakan bahasa SMS termasuk pada aspek ini.
Terkadang tampak pula modifikasi yang muncul di wilayah ini seperti penggabungan kata dengan angka yang bertujuan menyingkat suatu kata dengan tidak mengurangi maknanya. Contohnya adalah t4 (tempat), s7 (setuju), s6 (senam).
Selain itu,  dalam aspek morfologi ada pembentukan kata dengan penggabungan dua kata dan memotong kata menjadi lebih pendek. Istilah ini disebut blending dan clipping. Contohnya, matkul (mata kuliah), ftkp (foto kopi), trims (terima kasih), lab (laboratorium), perpus (perpustakaan), dll. (dan lain-lain).
Kemudian dalam aspek sintaksis, kata yang kebanyakan muncul dalam kalimat performatif seperti, pg (pagi), mlm (malam) yang ditulis di awal pesan dan sering kali diikuti tanda seru (!). Kata selamat ada kalanya diabaikan.
Fenomena penyingkatan dan pemadatan kata ini ditengarai oleh realita yaitu dunia (alam) informasi yang kita diami menuntut kita untuk bergerak lebih cepat dengan mencari jalan sependek mungkin dalam menyampaikan tujuan (berkomunikasi). Di sisi lain, tenaga dan upaya yang dikeluarkan pun menjadi lebih sedikit atau kecil.
Secara psikologis, fenomena ini juga mempengaruhi mental pengirim dan penerima pesan. Encoder (pengirim pesan) secara alamiah selalu memiliki prinsip meminimalkan kata-kata agar lebih efisien. Pengirim pesan atau penutur selalu ingin menyampaikan pesan (dengan tenaga dan gerak alat seminimal mungkin). Sementara decoder (penerima pesan) cenderung menerapkan prinsip berusaha memahami makna dari pesan yang telah dikirim dengan kerja sekecil mungkin.
Untuk mempertemukan kepentingan dari encoder (pengirim pesan) dan decoder (penerima pesan) lewat prinsip ini, diperlukan kompromi atau saling pengertian yang hanya bisa terwujud jika ada konvensi bahasa yang disepakati bersama-sama.
Dampak perkembangan teknologi semacam ini yang memberikan dampak positif dan negatif terhadap penggunaan bahasa Indoneisa terutama di kalangan anak muda. Hal ini perlu di kendalikan dengan rasa memiliki dan kesadaran dari masyarakat Indonesia. Dengan mempunyai rasa memiliki, maka masyarakat Indonesia terutama di kalangan anak muda tidak merasa malu bila menggunakan bahasa Indonesia secara baku. Terlebih bahasa Indonesia merupakan salah satu identitas dari bangsa Indonesia. Berikut ini adalah dampak positif perkembangan bahasa Indonesia yang ditimbulkan akibat dari perkembangan teknologi :
1.      Mailing list adalah tukar menukar pesan atau diskusi melalui email secara elektronik. Diskusi yang dilakukan bisa berupa artikel. Pengaruh positif terhadap perkembagan bahasa Indonesia adalah dalam penulisan artikel pengguna akan menggunakan bahasa Indonesia dan menerapakan kaidah penulisan artikel sehingga artikel yang dihasilkan akan mudah dibaca atau dipahami oleh pembaca.
2.      Semakin diperkaya dengan berbagai konsep baru dari luar yang kita terjemahkan dalam bahasa Indonesia, atau jika menemui kesulitan, kata-kata asing yang mengandung konsep baru itu kita ambil alih dan kita sesuaikan dengan bahasa kita, dengan kata lain menjadi kata serapan. Contohnya kata information (bahasa inggris) menjadi informasi (bahasa indonesia).
3.      Penyiar berita membawakan acaranya dengan bahasa yang baik termasuk intonasinya akan mempengaruhi pemirsa yang menyaksikan acara TV tersebut. Teknologi yang digunakan banyak diserap pemirsa sehingga penyebaran bahasa Indonesia semakin berkembang dan dapat diterima.
4.      Mengangkat bahasa Indonesia kejenjang dunia atau tingkat internasional. Dengan teknologi internet terutama dalam pembuatan web, blog atau artikel menggunakan bahasa Indonesia, maka akan dilihat oleh pengguna internet (user) tentang situs tersebut yang menggunakan bahasa Indonesia.
Adapun dampak negatif perkembangan bahasa Indonesia yang ditimbulkan akibat dari perkembangan teknologi :
1.      Faktor dari media, baik cetak maupun elektronik. Tak dapat disangkal lagi, media memiliki daya sugesti yang begitu kuat terhadap publik. Bahkan, saat ini tidak sedikit orang yang memiliki ketergantungan informasi terhadap media. Tak berlebihan kalau dikatakan bahwa bahasa media memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap penggunaan bahasa publik. Sekarang ini bila kita lihat dalam media elektronik seperti film yang banyak menggunakan bahasa gaul, dan jarang sekali ada yang menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Missal : saya menjadi gw, anda menjadi lo. Kemudian bisa di lihat dunia maya seperti blog-blog di dalam internet banyak sekali yang penulisan dalam blognya tidak baku atau tidak sesuai dengan EYD melainkan menggunakan bahasa gaul.
2.      Akibat merebaknya gejala tuturan Indonesia-English yang dilakukan, entah dengan sengaja atau tidak. Dan di era globalisasi ini yang banyak menggunakan bahasa inggris atau bahasa asing baik di lingkungan keluarga, sekolah, perusahaan-perusahaan sehingga menyebabkan bahasa Indonesia terkikis sedikit demi sedikit. Maka tidak heran kalau banyak masyarakat yang bangga bila bisa menguasai bahasa asing dari pada bahasa Indonesia.
3.      Lingkungan sekitar. Indonesia memiliki berbagai kepulauan dan setiap pulau memiliki ciri bahasa tersendiri. Walapun bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional tapi tidak sedikit masyarakat Indonesia yang menggunakan bahasa daerahnya bukan menggunakan bahasa Indonesia.
4.      Kurangnya rasa cinta terhadap bahasa Indonesia itu sendiri. Banyak warga Negara Indonesia yang lebih suka dan mencintai bahasa asing dari pada bahasa Indonesia. Hal-hal tersebut terus berlangsung terhadap penggunaan bahasa Indonesia maka dapat menyebabkan kepedulian terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar makin menipis dan penggunaan bahasa Indonesia-pun kian menyempit. Mungkin generasi – generasi di bawah kita nanti yang lebih suka menggunakan bahasa Inggris dari pada bahasa Indonesia. Jika sudah demikian maka rasa cinta terhadap bahasa Indonesia akan hilang.
Kesimpulannya adalah Pada dasarnya teknologi diciptakan untuk memudahkan pekerjaan manusia. Namun terkadang teknologi yang diciptakan oleh manusia tidak semuanya membantu, lambat laun akan menjadi bom waktu yang siap meledak. Pada satu sisi, perkembangan teknologi telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban manusia, pekerjaan yang sebelumnya menuntut kekuatan dan kemampuan fisik, kini sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin otomatis.
Semakin majunya teknologi didalam kehidupan kita, yang sangat membantu pekerjaan sehari-hari manusia, di sisi lain teknologi juga menyebabkan kebakuan bahasa Indonesia itu semakin disisihkan. Selain itu juga, pengaruh teknologi terutama teknologi informasi dan teknologi komunikasi terhadap perkembangan bahasa Indonesia mempunyai dampak positif dan dampak negatif.
Pengaruh positif perkembangan teknologi terhadap bahasa Indonesia antara lain : pengaruh bahasa asing dijadikan bahasa serapan dalam bahasa Indonesia, pemanfaatan internet sebagai media diskusi dalam pembahasan bahasa Indonesia, memudahkan pengguna dalam menerjemahkan bahasa Indonesia dengan teknologi mesin penerjemah.
Selain itu pengaruh negatifnya perkembangn teknologi terhadap perkembangn bahasa Indonesia yaitu dari media cetak maupun elektronik, lingkungan sekitar yang sering menggunakan bahasa selain bahasa Indonesia, bahasa asing yang gencar di sebarkan lewat media memberi dampak kuranganya kepercayaan diri dalam menggunakan bahasa Indonesia.
Sebagai generasi penerus bangsa, semestinya kita menjaga salah satu identitas Bangsa Indonesia, dengan tidak merusak tatanan dalam kosa-kata bahasa Indonesia dengan menyelipkan bahasa asing ketika berdiskusi ataupun berbicara dengan orang lain. Selain itu kita seharus melestarikan bahasa Indonesia ini dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan berpedoman pada Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Selain itu mari kita manfaatkan teknologi sebaik mungkin agar dapat membatu pekerjaan dengan semestinya dan tetap kembangan bahasa Indonesia dengan bantuan teknologi sesuai EYD bahasa Indonesia.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

    Kemajuan IPTEK mempunyai dampak yang positif dan negatif bagi masyarakat, khususnya dikalangan anak muda. Dampak-dampak tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan Bahasa Indonesia dikalangan anak muda. Mulai dari penyingkatan kata, yang dapat merusak kata asli dari Bahasa Indonesia tersebut.

3.2 Saran
   
    Demi menjaga kelestarian Bahasa Indonesia yang baik dan benar, sebenarnya tidak apa-apa jika terjadi penyingkatan kata dalam sms atau alat komunikasi lainnya, namun sebaiknya, menggunakan kata singkat yang sesuai juga dengan EYD.

DAFTAR PUSTAKA

Diansah, Nur. “Manfaat Perkembangan Teknologi”. [online]. Tersedia:  http://nur-diansah.blogspot.com/. [Diakses: 28 Desember 2014].
Purbayadhyfha, Fredy. “Fungsi dan Peranan Bahasa Indonesia Dalam Era Globalisasi”. [online]. Tersedia: http://fredypurbayadhyfha.wordpress.com/2012/04/24/fungsi-dan-peran-bahasa-indonesia-dalam-era-globalisasi/. [Diakses: 28 Desember 2014].
Saputra. (2011). “Pengaruh Teknologi Terhadap Bahasa di Kalangan Pelajar”. [online]. Tersedia:  http://s4putr4.blogdetik.com/2011/11/19/pengaruh-teknologi-terhadap-bahasa-di-kalangan-pelajar/. [Diakses: 28 Desember 2014].
Tenacious, Arul. (2010). “Pengaruh Teknologi Terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia”. [online]. Tersedia: http://arultenacious.blogspot.com/2010/11/pengaruh-teknologi-terhadap.html. [Diakses: 28 Desember 2014].
Wibowo, Sakti. (2010). “Dampak Penyerapan Teknologi Terhadap Pemakaian Bahasa Indonesia”. [online]. Tersedia: http://saktiwibowo.wordpress.com/2010/11/28/dampak-penyerapan-teknologi-terhadap-pemakaian-bahasa-indonesia/. [Diakses: 28 Desember 2014].
Setiawan, Pras. (2013). “Pengertian IPTEK”. [online]. Tersedia: http://prasetiawan03.blogspot.com/2013/03/pengertian-iptek.html. [Diakses: 28 Desember 2014].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar