Mengenal Sastra Indonesia disetiap Zamannya
oleh
Nindi Sri Astuti Septiani Halipah
1406507
Abstrak
Pengetahuan mengenai karya sastra sangatlah penting karena kita sehari-hari sering menjumpai sastra-sastra yang berkaitan dengan ketatabahasaan yang kita gunakan. Sering kita mendengar apa itu karya sastra, apa saja yang terdapat di dalam karya sastra dan bagaimana karya sastra itu terkenal, namun kita belum mengetahui awal mula atau bahkan tergolong kemanakah karya sastra yang sering kita jumpai tersebut.
Pendahuluan
Di dalam GBPP SLTP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, secara tersurat desebutkan bahwa pembelajaran sastra dimaksudkan agar siswa mampu menikmati, memahami, dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Dengan demikian pembelajaran sastra juga merupakan sarana untuk menegembangkan pengetahuan, keterampilam berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Pengajaran apresiasi sastra di samping untuk menunjang kemampuan berbahasa Indonesia juga agar murid mampu menghayati secara mendalam karya sastra, menghargai karya satra dan pengarang, serta mengambil nilai-nilai luhur yang ada di dalam karya sastra itu dapat meningkatkan martabat kemanusiaan dan kultural (Depdikbud, 1995).
Lebih jauh Ismail (1998) menyatakan bahwa ‘apresiasi sastra sangat kurang diberikan di sekolah, sebaliknya yang diberikan adalah penghafalan terhadap teori sastra, menghafal nama-nama sastrawan, angkatan kepengarangan dan cuplikan beberapa karya yang menonjol’.
Walaupun di sekolah diberikan teori menghafal nama-nama sastrawan, angkatan kepengarangan dan cuplikan karya-karya yang menonjol, masih banyak mahasiswa khususnya mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman 2014 belum mengetahui periodi sastra. Kebanyakan dari mereka hanya tahu sebagian dan itupun tidak sesuai nama pengarang dengan karyanya, sastrawan dengan jenis karyanya, maupun tahun dimana karya-karya tersebut berkembang dan terkenal. Maka dari itu, periodi sastra perlu untuk dikenalkan agar kita tahu bentuk sastra, ciri-ciri sastra, tahun berkembangnya salah satu sastra, sastrawan dengan karyanya dan sebagainya.
Metode Penilitian
Metode yang digunakan yaitu kajian pustaka dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dengan membaca dan metode kulitatif dengan cara mengumpulkan data-data yang telah ada dan dianalisis kembali.
Pembahasan
Periodi sastra merupakan salah satu pembahasan pembelajaran sastra di sekolah, namun ilmunya bisa digunakan bagi siapapun yang tertarik untuk menjadi sastrawan dengan kekhasannya masing-masing.
Sastra dibagi menjadi dua, yaitu sastra lama dan sastra baru. Ciri dari sastra lama dan sastra baru sangatlah berbeda. Berikut perbedaan dari ciri-ciri sastra tersebut.
Ciri-ciri
|
Sastra Lama
|
Sastra Baru
|
Tema
|
Istanasentri/keratonsentris
|
Sosialsentris/masyarakatsentris
|
Perkembangan
|
Statis
|
Dinamis
|
Bahasa
|
Klise
|
Variatif/bebas
|
Pengarang
|
Anonim
|
Dapat diketahui
|
Pengaruh Isi
|
Sastra Hindu-Arab
|
Sastra Eropa/Barat/Dunia
|
Akhir Cerita
|
Sad Ending
|
Happy Ending
|
Bentuk sastra itu sendiri terbagi atas prosa, drama, dan puisi.
Contoh dari dari prosa lama, yaitu :
- Dongeng : cerita yang terjadi dahulu kala yang berimajinasi sangat tinggi.
- Legenda : asal-usul kejadian, tempat dan benda
- Mite : cerita yang dianggap suci yang dominan ditokohi oleh dewa-dewa.
- Sage : dongeng yang menceritakan kejadian/manusia yang mengandung unsur sejarah.
- Fabel : dongeng yang ditokohi oleh binatang.
- Hikayat : cerita kuno/kerajaan.
- Cerita Berbingkai : cerita dalam cerita, contohnya cerita 1001 malam
- Tambo : riwayat kuno
Sedangakan puisi lama terdiri dari :
- Mantera : perkattan yang memiliki kekuatan gaib.
- Pantun : sajak pendek.
- Bidal : peribahasa yang memiliki arti lugas/pepatah yang mengandung nasihat.
- Gurindam : sajak dua baris yang mengandung nasihat.
- Karmina : pantun kilat.
- Syair : cerita yang bersajak.
- Talibun : sajak yang lebih dari 4 baris, biasanya terdiri dari 16 atau 20 baris.
- Seloka : sajak yang mengandung ajaran.
Contoh dari prosa baru yang sekarang sering kita jumpai dimana-mana, yaitu :
- Essai/kritik : karangan pendek tentang salah satu pokok masalah atau tentang sastra risalah.
- Biografi/otobiografi : riwayat hidup.
- Roman : peristiwa yang diceritakan dari awal sampai akhir/dari masa ke masa.
- Novel : menceritakan hanya dalam satu masa.
- Cerpen : cerita dari salah satu peristiwa dari sekian peristiwa.
- Kisah
- Drama
Contoh dari puisi baru, yaitu :
- Distison : sajak 2 baris
- Tersima : sajak 3 baris
- Kuartir : sajak 4 baris
- Kuint : sajak 5 baris
- Sektet : sajak 6 baris
- Septima : sajak 7 baris
- Stansa/Oktav : sajak 8 baris
- Soneta : sajak 14 baris
Bentuk sastra baru tidak terlepas dari pengarang dan tahun terbit karya-karyanya. Patut kita mengenal mereka sebagai pelopor sastra Indonesia yang menghantarkan Indonesia yang penuh akan sastra-sastra yang tidak menutup kemungkinan terkenal di luar Indonesia. Berikut angkatan-angkatan sastrawan yang terkenal di zamannya.
Angkatan 20 terkenal dengan angkatan Balai Pustaka. Diberi nama angkatan Balai Pustaka karena diterbitkan oleh penerbit satu-satunya pada masa 1920an yaitu Balai Pustaka. Angkatan 20 merupakan masa transisi gurindam dan pantun. Ciri dari angkatan ini,
- Mengusung adat istiadat kedaerahan terutama Sumatera
- Belum bertemakan nasional
- Pengarang berasal dari Sumatera
- Masih menggunakan bahasa Melayu
Pelopor sekaligus sastrawan di angkatan ini, yaitu :
- Marah Roesli
Lahir di Padang, Sumatera Barat pada tanggal 07 Agustus 1889. Wafat di Bandung, 17 Januari 1986. Roesli dinobatkan sebagai Bapak Roman Modern Indonesia oleh H.B Jassin. Karyanya yang terkenal yaitu Roman Siti Nurbaya.
- Abdoel Moeis
Moeis lahir tanggal 03 Juli 1883 di Sungai Puar, Bukit Tinggi, Sumatera. Beliau mendapat penghargaan sebagai Pahlawan Nasional yang pertama oleh Presiden Soekarno pada 30 Agustus 1959. Beliau wafat pada 17 Juni 1959 di Bandung. Karyanya antara lain :
- Novel Salah Asuhan
- Surapati
- Bertemu Jodoh
- Robert Anak Surapati
- Merari Siregar
Beliau lahir di Sipirok, Sumatera Utara 13 Juli 1896 dan wafat di Kalianget, Madura, Jawa Timur pada 23 April 1941. Karyanya yang terkenal pada masa ini yaitu:
- Azab dan Sengsara
- Cinta Hawa Nafsu
- Binasa Karena gadis Priangan
- Cerita Tentang Busuk dan Wanginya Kota Betawi
- Prof. Muhammad Yamin
Pahlawan nasional ini lahir di Sumatera barat pada 24 Agustus 1903. Karyanya :
- Tanah Air
- Tumpah Darahku
- Drama Ken Arok dan Ken Dedes
Beliau wafat di Jakarta 17 November 1972.
Angkatan 30 terkenal dengan angkatan Pujangga Baru karena dimuat di majalah sastra pertama tahun 1930an yaitu Pujangga Baru. Cirinya bertemakan romantisme, idealisme, dan emansipasi wanita. Adapun pelopor angkatan ini 3 serangkai yaitu Sutan Takdir Alisyahbana, Amir Hamzah, dan Armin Pane.
- Sutan Takdir Alisyahbana
STA lahir di Tapanuli, Sumatera Utara 11 Februari 1908 dan wafat di Jakarta 17 Juli 1994. Karyanya :
- Tak Putus Dirundung Malam
- Diam Tak Kunjung Padam
- Kalah dan Menang
- Layar Terkembang
- Amir Hamzah
Terlahir dengan nama Tengku Amir Hamzah Indera Putera di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara 28 Februari 1911. Beliau wafat karena adanya pembunuhan putra terpandang yang dianggap bisa melawan para penjajah pada masa itu karena beliau salah satu putra dari orang penting di daerahnya pada tanggal 20 Maret 1946 di Kuala Begumit, Sumatera Timur. Beliau diberi penghargaan sebagai Pahlawan Nasional. Kumpulan puisi merupakan karyanya yang religius menjadikan beliau dijuluki Penyair Religius. Berikut kumpulan puisi karyanya :
- Nyanyian Sunyi
- Buah Rindu
- Setanggi Timur
- Terjemah Baghawat Gita
- Armin pane
Karya beliau pada zaman Soeharto dibumihanguskan karena adanya pengaruh komunis karena disinyalir karyanya berisi komunisme. Lahir di tapanuli, 18 Agustus 1908. Karyanya :
- Tanah Air
- Mayarakat Dalam Gamelan Djiwa
- Ahyat Tata Mihaja
Sastrawan pertama yang berasal dari Jawa Barat yang lahir di Garut 06 Maret 1911. Karyanya :
- Keretakan dan Keregangan
- Polemik Kebudayaan
- Bentrokan Dalam Asrama
- Kesan dan Kenangan
- Pembunuhan Anjing Hitam
- Kabayan Manusia Lucu
Angkatan 45 disebut angkatan masa revolusi/perang. Ciri dari angkatan ini bertemakan individualisme, revolusi, patriotisme, idealisme, dan realisme. Pada tahun 1945an lahir cerpen dalam situasi penuh perjuangan. Pelopor puisi pada tahun ini ialah Chairil Anwar dan prosa oleh Idrus.
- Idrus
Lahir di Padang, 21 September 1921 dengan karyanya ialah :
- F. Maria
- Kajahatan Membalas Dendam (drama)
- Surabaya
- Asrul Sani
Sastrawan yang lahir di Rao, Sumatera barat pada 10 Juni 1926 ini diberi penghargaan sebagai Bintang Mahaputra dari Pemerintah RI. Karyanya yang bermacam-macam terdiri dari :
- Tiga Menguak Takdir (kumpulan puisi)
- Sahabat Saya, Cordiaz (cerpen)
- Surat Atas Kertas Merah (essai)
- Nagabonar (film)
- Lewat Jam Malam (film)
Beliau wafat di Jakarta, 11 Januari 2004.
- Pramoedya Ananta Toer
Beliau dari Jawa Tengah yang lahir pada 06 Februari 1925 yang membawa karya :
- Korupsi
- Gadis Pantai
mendapat julukan sastrawan 3 dekade (45, 66, 70) dan mendapat penghargaan Doctor of Humane Letters. Wafat di Jakarta, 30 April 2006.
- Chairil Anwar
Siapa yang tidak tahu Raja Syair ’45 ini. Beliau membawa perubahan pada puisi lama menjadi puisi yang sangat berbeda. Puisi yang terlahir dari dalam jiwanya sesuai situasi dan kondisi pada zaman perang ini. Beliau mendapat julukan Si Binatang Jalang karena salah satu puisinya yang sangat terkenal. Chairil lahir di Medan, Sumatera Utara, 26 Juli 1922 dan wafat di Jakarta, 28 April 1949. Membawakan karyanya yang terdapat di halaman-halaman buku apapun yang termasuk ke dalam kumpulan puisinya :
- Aku (1942)
- Doa (1943)
- Hampa (1945)
- Sajak Putih (1949)
- Senja di Pelabuhan Kecil (1946)
- Kerikil-kerikil Tajam
Angkatan 66 bertemakan kritik sosial. Berikut sastrawan-sastrawannya.
- Taufik Ismail
Sastrawan ini juga begitu terkenal dengan kumpulan puisinya :
- Tirani dan Benteng
- Salemba
Yang pasti ada di perpustakaan sekolah. Beliau lahir di Bukit Tinggi, 25 Juni 1937.
- Gunawan Muhammad
Lahir di Batang, 29 Juli 1941, dengan karya-karyanya yaitu :
- Interlude
- Protet Seorang Penyair Muda Sebagai Si Malin Kundang
- Catatan Pinggir
Beliau pendiri majalah Tempo.
- Sapardi Djoko Dharmono
Sastrawan yang membawa karyanya :
- Dukamu Abadi
- Aquarium
- Mata Pisau
- Perahu Kertas
ini lahir di Solo, 20 Maret 1940.
- Ramadan K.H
Lahir di Bandung, 16 Maret 1927 dan wafat di Afrika Selatan, 16 Maret 2006 ketika sedang bertugas. Beliau memiliki karya :
- Priangan Si Jelita
- Radang Perminus
- Kemelut Hidup
Angkatan 70 disebut angkatan kontemporer/mutakhir yaitu lahirmya perpuisian Indonesia yang mengutamakan sketsa dan bunyi-bunyian dalam isinya. Ciri dari puisi kontemporer ini tidak normal, yaitu :
- Tipografi, yang dapat membantu memahami makna
- Inkonvensional, yaitu kebalikan pada umumnya
- Tidak lazim
- Lugu
- Apa adanya
Pelopor puisi kontemporer ini ialah Sutardji Calzoum Bachri yang dijuluki Presiden Kontemporer. Kumpulan puisi yang sangat terkenal dan dibukukan yaitu :
- O
- Amuk
- Kapak
- O Amuk Kapak
- Kujang Menulis Ayam (cerpen)
Kesimpulan dan Saran
Dengan mengetahui bentuk sastra, periodi sastra, dan mengenal sastrawan-sastrawan di Indonesia setidaknya tidak terlalu kosong pengetahuan kita tentang sastra di Indonesia. Sebelum kita bertanya mengapa sastra ini bentuknya berbeda dan mengapa harus bertemakan berbeda, kita sudah mengetahui sebelumnya bentuk sastra, ciri-ciri sastra di setiap zaman, pelopor dan karyanya.
Kita yang berada di negara Indonesia, tentulah kita patut untuk menghargai karya-karya yang ada dan menjaganya untuk genarasi penerus. Apreasiasi sangat dibutuhkan untuk memperkaya sastra Indonesia, contohnya dengan menganalisis, membuat, dan menjaganya.
Daftar Pustaka
Depdikbud. (1995). Kurikulum 1994 dan GBPP Bidang Studi Bahasa Indonesia. Jakarta: Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Elindasari. (2008). Daftar Sastrawan Indonesia. [Online]. Tersedia: https://elindasari.wordpress.com/2008/05/06/daftar-sastrawan-indonesia/ yang direkam pada 6 Mei 2008. [06 Januari 2015]
Ismail, T. (1998). “Menuju Bangsa Rabun Sastra”. Makalah Kongres Bahasa Indonesia VII. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Nurasiawati, Sri. Dkk. (2014). Taktis Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung: Penerbit a s a s u p i.
Pradopo, R. (1998). “Penelitian Sastra”. Makalah Kongres Bahasa Indonesia VII. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Rusyana, Y. (1979). Kegiatan Apresiasi Sastra Indonesia Murid SMA Jawa Barat. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Suharianto, S. (1981). Pengantar Apresiasi Puisi. Surakarta: Widya Duta.
telah ditemukan dompet berwarna biru atas nama Nindi Sri Astuti Septiani halipah
BalasHapushubungi Cecep di 088218038030