Penggunaan Bahasa Sunda Di Kalangan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Pendidikan Bahasa Dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia Semester 1 Tahun Pelajaran 2014/2015
Penulis: Elza Nurfaizah (1401831)
Pendidikan Bahasa Jerman 1B
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra
Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRAK
Bahasa merupakan kepentingan semua umat manusia terutama dalam berkomunikasi. Bahasa memiliki banyak bentuk dan jenisnya. Dalam hal ini, bahasa yang akan di teliti yaitu Bahasa Sunda di kalangan Mahasiswa yang mempelajari Bahasa Jerman.
Bahasa Sunda merupakan bahasa yang berasal dari pribumi bangsa Indonesia yang merupakan bahasa hasil serapan yang membudaya di daerah Jawa Barat, Banten dan sekitarnya.
Bahasa Jerman merupakan bahasa yang berasal dari Negara Jerman/Germany/Deutschland dan merupakan bahasa asing di Indonesia yang dipelajari dan ada pada departemen Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI.
Bahasa sangatlah penting untuk digunakan jika ingin cepat mahir dan fasih dalam menggunakannya. Dikarenakan hal itu, kemungkinan besar jika semakin banyak masyarakat yang mempelajari bahasa asing dan psati mempelajari budayanya akan melupakan bahasa daerahnya sendiri tanpa disadari.
Kemudia dari segala kepentingan bahasa yang ada di dunia, bahasa Sunda sebagai bahasa daerah Jawa Barat dimana UPI terletah patut kita hargai adanya dan selalu digunakan juga dipopulerkan oleh masyarakat kita sendiri.
Penulis beranggapan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa terpenting untuk dipelajari dan digunakan untuk berkomunikasi dengan masyarakat luas, namun bahasa daerah pun harus kita lestarikan sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia dan bahasa Jerman sebagai bahasa asing yang patut juga kita pelajari untuk melakukan banyak hal di luar negeri yang berbahasa Jerman agar Negara kita ikut maju dan dapat memegang posisi tinggi di mata dunia akhirat dimana kita mencari ilmu dan memiliki banyak kemampuan berbahasa.
- PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Setiap warga negara harus menyadari akan budaya dan bahasa yang dimiliki negara dan khususnya daerahnya. Termasuk didalamnya mahasiswa dan pelajar yang mempelajari budaya asing juga terkena arus globalisasi. Pada dasarnya bahasa merupakan kebutuhan manusia yang terpenting karena bahasa digunakan sehari-hari untuk berkomunikasi, bersosialisasi, bertahan hidup dan digunakan kapanpun kepada siapapun. Hal ini diperkuat oleh Syamsuddin (1986:2), Pertama, bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi kemanusiaan. Mengetahui pentingnya bahasa tersebut,semua orang perlu mempelajari dan menguasai bahasa.
Mengetahui banyaknya bahasa daerah di dunia khususnya di Indonesia, diperlukan adanya penggunaan dan pemanfaatan bahasa oleh masyarakat sekitar. Seperti halnya di Bandung, Jawa Barat yang merupakan kota terletaknya Universitas Pendidikan Indonesia memiliki bahasa daerah Bahasa Sunda yang masih digunakan sampai saat ini.
Berdasarkan hal tersebut, meneliti mahasiswa yang mempelajari bahasa dan budaya asing tentu menarik untuk dilakukan dimana mahasiswa tersebut menggunakan bahasa Jerman di dalam kelas dan bahasa daerahnya di luar kelas. Untuk itu diharapkan penggunaan bahasa asing dan bahasa daerah juga bahasa nasional kita tetap seimbang sebagaimana mestinya.
- METODE PENELITIAN
Dalam meneliti masalah ini digunakan metode pengambilan suara dengan memberikan angket atau questioner kepada sampel dari satu angkatan Pendidikan Bahasa Jerman yaitu 10 orang dari total Mahasiswa berjumlah 46 Orang.
- PEMBAHASAN DAN HASIL
1. Pengertian Bahasa
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.
Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks daripada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Bahasa haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol atau perlambang.
2. Aspek Bahasa
Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer, yang dapat diperkuat dengan gerak-gerik badaniah yang nyata. Ia merupakan simbol karena rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia harus diberikan makna tertentu pula. Simbol adalah tanda yang diberikan makna tertentu, yaitu mengacu kepada sesuatu yang dapat diserap oleh panca indra.
Berarti bahasa mencakup dua bidang, yaitu vokal yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, dan arti atau makna yaitu hubungan antara rangkaian bunyi vokal dengan barang atau hal yang diwakilinya,itu. Bunyi itu juga merupakan getaran yang merangsang alat pendengar kita (=yang diserap oleh panca indra kita, sedangkan arti adalah isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau tanggapan dari orang lain).
Arti yang terkandung dalam suatu rangkaian bunyi bersifat arbitrer atau manasuka. Arbitrer atau manasuka berarti tidak terdapat suatu keharusan bahwa suatu rangkaian bunyi tertentu harus mengandung arti yang tertentu pula. Apakah seekor hewan dengan ciri-ciri
3. Fungsi Bahasa
Menurut Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia tidak terampil menggunakan bahasa. Suatu kelemahan yang tidak disadari.
Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa’ bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa nonstandar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian kita. Padahal, bahasa bersifat sangat luwes, sangat manipulatif. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja, bagaimana pandainya orang-orang berpolitik melalui bahasa. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar dapat memanipulasi bahasa, kita harus mengetahui fungsi-fungsi bahasa.
- Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi.
- bahasa merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri.
- Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami.
- Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan tertentu yaitu agar kita dipahami oleh orang lain. Jadi dalam hal ini respons pendengar atau lawan komunikan yang menjadi perhatian utama kita.
- Bahasa sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan alat untuk merumuskan maksud kita.
- Dengan komunikasi, kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan, dan ketahui kepada orang lain.
- Dengan komunikasi, kita dapat mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita dan apa yang telah dicapai oleh orang-orang sejaman kita.
- Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahsa primer) dan tulisan (bahasa sekunder). Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh alat ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimana setiap simbol bunyi memiliki cirri khas tersendiri. Suatu simbol bisa terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam bahasa Indonesia artinya kandang atau tempat.
- Tulisan adalah susunan dari simbol (huruf) yang dirangkai menjadi kata bermakna dan dituliskan. Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara / target komunikasi.
- Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyaii fungsi utama bahasa adalah bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegaiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat. Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Terutama pada penggunaan Fungsi komunikasi pada bahasa asing Sebagai contoh masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk “keluar”, “Open House” untuk penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran. Jadi bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.
- Contohnya misalnya berupa :
- Alat-alat itu digunakan untuk berkomunikasi misalnya gerak badaniah, alat bunyi-bunyian, kentongan, lukisan, gambar, dsb).
Contohnya :
- bunyi tong-tong memberi tanda bahaya
- adanya asap menunjukkan bahaya kebakaran
- alarm untuk tanda segera berkumpul
- bedug untuk tanda segera melakukan sholat
- telepon genggam untuk memanggil orang pada jarak jauh
- simbol – tanda stop untuk pengguna jalan, simbol laki-laki dan perempuan bagi pengguna toilet.
- gambar peta yang menunjukkan jalan
- suasana gemuruh kentongan dipukul tanda ketika ada bahaya
- bunyi alarm (suasana tanda bahaya gempa bumi/bencana alam) dsb.
2.1.2 Bahasa Sunda Sebagai Bahasa Daerah Jawa Barat dan Sekitarnya
Bahasa Sunda adalah sebuah bahasa dari cabang Melayu-Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa ini dituturkan oleh setidaknya 38 juta orang dan merupakan bahasa Ibu dengan penutur terbanyak kedua di Indonesia setelah Bahasa Jawa. Bahasa Sunda dituturkan di hampir seluruh provinsi Jawa Barat dan Banten, serta wilayah barat Jawa Tengah mulai dari Kali Brebes (Sungai Cipamali) di wilayah Kabupaten Brebes dan Kali Serayu (Sungai Ciserayu) di Kabupaten Cilacap, di sebagian kawasan Jakarta, serta di seluruh provinsi di Indonesia dan luar negeri yang menjadi daerah urbanisasi Suku Sunda.
Bahasa Sunda terutama dipertuturkan di sebelah barat pulau Jawa, di daerah yang dijuluki Tatar Sunda (Pasundan). Namun, bahasa Sunda juga dipertuturkan di bagian barat Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Brebes dan Cilacap, dikarenakan wilayah ini dahulunya berada dibawah kekuasaan Kerajaan Galuh. Banyak nama-nama tempat di Cilacap yang masih merupakan nama Sunda dan bukan nama Jawa seperti Kecamatan Dayeuhluhur, Cimanggu, dan sebagainya.
Selain itu menurut beberapa pakar bahasa Sunda sampai sekitar abad ke-6 wilayah penuturannya sampai di sekitar Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah, berdasarkan nama "Dieng" yang dianggap sebagai nama Sunda (asal kata dihyang yang merupakan kata bahasa Sunda Kuna). Seiring transmigrasi dan imigrasi yang dilakukan etnis Sunda, penutur bahasa ini telah menyebar sampai ke luar pulau Jawa. Misalkan di Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Barat dan Sulawesi Tenggara dimana penduduk etnis Sunda dengan jumlah signifikan menetap di daerah luar Pasundan tersebut.
Bahasa Sunda memiliki keunikan disbanding dengan bahasa daerah lainnya dikarenakan selain bahasa sunda yang sudah menyebar di seluruh Indonesia disebabkan urbanisasi, Bahasa Sunda juga memiliki keunikan dari tulisan atau Aksara Sunda yang banyak dipelajari oleh WNI Maupun WNA.
2.1.3 Bahasa Asing (Bahasa Jerman)
Bahasa asing merupakan bahasa yang tidak digunakan oleh orang yang tinggal di sebuah tempat yang tertentu: misalnya, bahasa Indonesia dianggap sebagai sebuah bahasa yang asing di Australiadan Bahasa Jerman yang merupakan bahasa asing di Indonesia.
Bahasa Asing masuk ke Indonesia baik dari segi Transmigrasi orang-orang luar negeri maupun dari Masyarakat Indonesia yang mempelajarinya. Begitu pula dengan pengaruh dari globalisasi dan modernisasi yang kebanyakan merupakan hasil dari produk asing yang masuk ke negeri ini.
Pada dasarnya bahasa merupakan satu alat komunikasi dengan tujuan yang sama. Perbedaan budaya dan bahasa hanyalah terdapat pada perbedaan leluhur dan perbedaan karakteristik wilayah yang membuat bahasa asing, bahasa daerah dan bahasa nusantara terdapat perbedaan. Untuk itu dapat disimpulkan bahasa Asing tersebut merupakan bahasa yang dihasilkan dari perbedaan budaya dan bahasa yang terdapat pada negeri kita.
Bahasa Jerman sendiri (Deutsch) merupakan bahasa dari Negara Jerman/Germany/Deutschland yang terdapat pada mata kuliah Departemen Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia. Untuk itu Mahasiswa Indonesia tersebut mempelajari Bahasa Jerman untuk menunjang masa depannya dengan kemampuan bahasa yang baik dan benar.
2.2 Pembahasan
2.2.1 Penggunaan Bahasa Sunda dan Bahasa Jerman
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman untuk menunjang pembelajarannya mengenai bahasa Jerman tentulah harus menerapkannya dalah kehidupan sehari-hari. Namun keluar dari hal tersebut, Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman memiliki kewajibannya sebagaimana dirinya adalah Warga Negara Indonesia yang perlu memelihara dan melestarikan bahasa juga budaya Negara sendiri. Untuk itu diperlukan pembagian waktu antara penggunaan bahasa asing dan bahasa daerah juga bahasa Indonesia yang pasti selalu kita gunakan karena Bahasa Indonesia merupakan bahasa penutur dalam perkuliahan bahasa Jerman di UPI.
Dalam hal ini, pembagian yang dilakukan oleh Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman yaitu menggunakan bahasa Sunda untuk berkomunikasi ataupun untuk mengutarakan perasaannya. Dalam hal ini juga mahasiswa menggunakan Bahasa Sunda ketika ia berada di rumah maupun ia berada di kampus. Beberapa dari mahasiswa juga menggunakan Bahasa Sunda hanya ketika ia berada di lingkungan berbahasa sunda, ketika ia membeli makanan di Warteg, membeli kue cubit yang penjualnya merupakan orang Sunda, dan kegiatan lainnya. Mahasiswa menggunakan bahasa Jerman ketika ia berada di Kelas, ketika berbincang dengan teman atau sesame mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman, Ketika bertemu mahasiswa asing yang menggunakan Bahasa Jerman, dan saat menghafalkan nama-nama benda atau apapun dalam berbahasa Jerman.
2.2.2 Prosentase Penggunaan Bahasa Jerman dan Bahasa Sunda
Untuk meneliti mengenai penggunaan Bahasa Sunda di kalangan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI, Peneliti telah mengambil sampel 10 orang dari populasi Mahasiswa berjumlah 46 orang.
Berdasarkan pertanyaan yang sudah diajukan kepaada narasumber, berikut prosentasenya:
MenggunakanBahasa Sunda
Tempat Menggunakan Bahasa Sunda
Lawan Bicara Saat Menggunakan Bahasa Sunda
Jumlah Penggunaan Bahasa Sunda
Prosentase Penggunaan Bahasa
- PENUTUP
simpulan
Bahasa merupakan alat komunikasi yang terjadi dalam berbagai bentuk. Bahasa yang beranekaragam terjadi karena perbedaan budaya namun pada dasarnya berfungsi sama.
Penggunaan Bahasa Sunda di kalangan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman masih belum seimbang dengan penggunaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Jerman namun dalam hal ini pendidikan dan kelestarian ketiga bahasa dan budaya tersebut masih terlaksana dengan baik.
saran
Melalui penelitian ini diharapkan mahasiswa dapat lebih menyeimbangkan penggunaan ketiga bahasa tersebut agar tetap terlestari sampai akhir hayat bumi tercinta ini.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayatullah, syarif. 2009. “Bahasa Menurut Para Ahli”. [Online]. Tersedia: http://wismasastra.wordpress.com/2009/05/25/apa-bahasa-itu-sepuluh-pengertian-bahasa-menurut-para-ahli/ yang direkam pada 25 Mei 2009 [1 Januari 2015]
Indonesia, Wikipedia. “Bahasa Sunda Sebagai Bahasa Daerah Jawa Barat dan Sekitarnya”. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sunda yang direkam terakhir pada 7 Desember 2014 [1 Januari 2015]
Indonesia, Wikipedia. “Bahasa Sunda Sebagai Bahasa Daerah Jawa Barat dan Sekitarnya”. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_asing yang direkam terakhir pada 5 April 2013 16.37 WIB. [1 Januari 2015]
Nurasiawari,Sri. dkk. 2002. “Taktis Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi”. Bandung: Asas Upi.
Permana, Dimas. 2012. “Bahasa Sebagai Alat Komunikasi”. [Online]. Tersedia: http://dmsprmn.blogspot.com/2012/10/fungsi-bahasa-sebagai-alat-komunikasi.html yang direkam pada 6 Oktober 2012 [1 Januari 2015]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar