Selasa, 06 Januari 2015

Metode Efektif Mengajarkan Bahasa Asing kepada Anak Usia Dini

Metode Efektif Mengajarkan Bahasa Asing kepada Anak Usia Dini
Penulis        : R.A. Michelle Rachel Indaswari Nataningrat
Jurusan        : Pendidikan Bahasa Jerman
Fakultas        : Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Universitas        : Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK
Pada era globalisasi ini, kemampuan berbahasa asing menjadi salah satu hal yang paling penting. Salah satu contoh bahasa asing yang paling umum digunakan di dunia adalah bahasa Inggris. Di dunia pendidikan formal pun bahasa asing sudah mulai dipergunakan di kurikulum dan sabagainya. Di dunia pekerjaan pun kemampuan berbahasa asing menjadi salah satu modal yang cukup penting. Karena itu banyak orang tua ingin membekali anaknya dengan kemampuan bahasa asing sejak dini. Tetapi banyak orang tua yang tidak begitu pandai mengajar dan merasa kebingungan. Padahal, pelatihan bahasa asing pada usia dini memiliki peran yang begitu penting terhadap tumbuh kembang anak. Beberapa penelitian pun sangat  mendukung penerapan stimulasi sedini mungkin. Terlebih saat usia 4 tahun, seorang anak telah mencapai separuh dari kemampuan kecerdasannya, dan pada usia 8 tahun yang telah mencapai 80%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode seperti apa yang efektif untuk diterapkan dalam pengajaran bahasa asing kepada anak usia dini, baik pengajaran oleh orang tua maupun guru.
Metode penelitian yang saya lakukan adalah dengan observasi dan praktek suatu metode kepada 2 orang anak. Saya mengobservasi sebuah kelas yang di dalamnya terdiri dari berbagai anak berbeda sekolah yang berumur 4-6 tahun. Beberapa sudah cukup fasih berbahasa inggris saat berinteraksi dengan guru kelasnya. Saya menyimpulkan bahasa asing harus dipakai sehari-hari agar anak lebih mampu menggunakannya. Saya juga mencoba mengajarkan bahasa Jerman kepada seorang anak perempuan berumur 4,5 tahun dan seorang anak laki-laki berumur 8 tahun. Saya mengajarkan berhitung dengan cara bermain tebak-tebakan dan cara tersebut cukup efektif adanya. Hasilnya mereka masih mengingat dengan sangat baik pengucapan angka 1-10 dalam bahasa Jerman setelah 1 bulan lebih.
Kata kunci: metode efektif mengajar bahasa asing untuk anak

I. PENDAHULUAN
    1. Latar Belakang
Pada era globalisasi ini, bahasa asing merupakan salah satu komponen yang cukup penting untuk seorang individu. Bahasa asing sangat diperlukan dalam dunia pekerjaan.  Bukan hanya didunia pekerjaan, bahkan di dunia pendidikan pun bahasa asing mulai dipergunakan, contohnya bahasa Inggris. Karena itu banyak orang tua yang ingin membekali anaknya dengan kemampuan berbahasa asing sejak dini. Kapan waktu yang tepat untuk memperkenalkan bahasa asing kepada anak? Belum lagi kekhawatiran anak menjadi bingung dengan penerapan bilingual.
Pelatihan bahasa asing pada usia dini memiliki peran yang begitu penting terhadap tumbuh kembang anak. Beberapa penelitian pun sangat  mendukung penerapan stimulasi sedini mungkin. Terlebih saat usia 4 tahun, seorang anak telah mencapai separuh dari kemampuan kecerdasannya, dan pada usia 8 tahun yang telah mencapai 80%. Dr David Freeman, Professor of Curriculum and Instruction, dan Dr Yvonne Freeman, Professor of Bilingual Education dari Amerika Serikat mengatakan, balita dalam usia emasnya mampu menyerap berbagai macam hal, termasuk keterampilan berbahasa. “Jangan takut balita Anda akan pusing dengan dua bahasa yang diajarkan di rumah,” tegas David.   Sebab, menurut David, secara otomatis otak anak akan membedakan mana bahasa yang dominan digunakan dan mana bahasa yang tidak. Jika dalam praktiknya balita mencampuradukkan bahasa yang ia gunakan, tidak masalah. Pada usia ini anak memang masih belajar berbahasa dan perbendaharaan katanya belum banyak. 
Dalam mengajarkan bahasa asing kepada anak usia dini tentunya tidak mudah. Anak yang mudah bosan dalam kegiatan pembelajaran dan juga kemampuan anak yang tidak bisa terlalu lama diberikan materi secara formal juga menjadi kendalanya. Karena itu metode yang digunakan juga harus sangat diperhatikan cocok atau sesuai dengan kemampuan anak.  Metode yang digunakan harus sangat sederhana. Orang tua dan guru harus berperan sangat aktif mengenalkan suatu bahasa dengan menarik untuk membangun minat anak. Contoh pengajaran bahasa asing dapat melalui kegiatan bermain, melalui lagu anak-anak, video atau film.  Selain itu perlu diingat, belajar bahasa menuntut sebuah kebiasaan. Adapun yang paling pokok adalah orangtua dan guru menciptakan lingkungan yang kondusif  bagi anak untuk terus mengembangkan kemampuan berbahasa asingnya. Upaya ini membuat anak terbiasa dengan bahasa tersebut dan terbiasa pula menggunakannya.
II. METODE PENELITIAN
2.1 Tempat dan Waktu Penelitian
    Sekolah Minggu Gereja CLCC (Sky Level No.53 Paris van Java Mall), November  2014.
2.2 Populasi dan Sampel
    Populasi dalam penelitian ini adalah anak-anak sekolah minggu CLCC Bandung. Teknik pengambilan secara random. Sampel dari kelas Twinkle (nursery) dan Sparkle (kindergarten).
2.3 Teknik Pengambilan Data
    Metode penelitian yang saya gunakan adalah observasi/pengamatan dan juga praktik sebuah metode. Saya mengamati sebuah kelas sekolah minggu di suatu gerjea yang terdiri dari anak-anak yang berusia 4-6 tahun dan berasal dari berbagai sekolah. Dalam proses pembelajaran, yang pertama sembari anak-anak menunggu kelas dimulai, guru kelas memutarkan sebuah video lagu anak-anak yang berbahasa Inggris. Setelah itu, guru sambil bermain gitar menyanyikan lagu anak-anak menggunakan gerakan dan menyisipkan beberapa lagu berbahasa Inggris. Untuk anak-anak seusia mereka, bernyanyi dan bergerak adalah salah satu hal yang paling mereka sukai.
Setelah itu, guru kelas menyampaikan suatu materi, dan dalam menyampaikan materinya juga harus sangat menarik. Saat itu materi disampaikan dengan story telling. Dalam story telling, guru menyampaikan dengan intonasi suara dan mimik muka yang sesuai sehingga perhatian anak-anak terfokuskan kepadanya. Guru tersebut juga menyisipkan berhitung dengan bahasa Inggris. Contohnya, “ Anak-anak, gembala itu membawa domba-dombanya ke padang rumput yang luas sekali. Agar tidak hilang, ia menghitung jumlah dombanya. Yuk kita hitung ada berapa ya domba milik Pak Gembala.” Pertama anak-anak berhitung dengan bahasa Indonesia lalu diajak berhitung dengan bahasa Inggris. Itu adalah beberapa hasil pengamatan yang saya dapat beberapa waktu lalu secara berkala setiap minggu.
Selain itu, saya mengajarkan berhitung dalam bahasa  Jerman kepada seorang anak perempuan berumur 4,5 tahun dan seorang anaklaki-laki berumur 8 tahun. Pada awalnya saya mengajarkan pelafalan angka 1-10 dengan gerakan, lalu saya mentest mereka dengan bermain tebak-tebakan. Saya menunjukan angka dengan jari dan mereka harus menjawab dalam bahasa Jerman dan sebaliknya, saya menyebutkan angka dalam bahasa Jerman dan mereka harus menyebutkan angka yang sama dalam bahasa Indonesia. Di waktu senggang sesekali saya mentest kembali ingatan mereka contoh saat menghitung permen.

III.HASIL DAN PEMBAHASAN
Mengajar anak-anak memang menuntut kreativitas guru maupun orang tua. Berdasarkan penelitian dan pengamatan saya, metode terbaik dalam mengajar anak-anak adalah dengan menjadi anak-anak. Maksudnya adalah dengan menempatkan diri kita sebagai seorang anak. Kita mengajar mereka sesuai dengan cara yang dapat diterima anak seusia mereka. Karena itu, kita harus memahami anak-anak terlebih dahulu. Cara mengajar yang sesuai dengan usia mereka dapat melalui lagu, tarian, buku cerita, gambar, video maupun film. Dalam mengajar bahasa asing, langkah awal yang dapat kita lakukan adalah dengan menarik minat anak terhadap bahasa tersebut. Misalnya dengan film Frozen. Selain itu, kita sebagai pengajar harus aktif dalam memancing kemampuan anak tentang bahasa tersebut kapan saja dan dimana saja. Misalnya saat pergi berbelanja ke pasar atau saat pergi ke kebun binatang. Selain itu metode yang sangat efektif adalah dengan bermain. Anak-anak sangat suka bermain dan tidak bisa duduk diam terlalu lama. Karena itu kegiatan belajar yang dikemas dalam permainan akan sangat efektif. Sesuaikan dengan tema tertentu secara berkala. Selain itu pengulangan juga penting agar anak dapat terus  mengingat bahasa yang telah diajarkan.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Mengajar adalah kegiatan yang tidak terbatas. Mengajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Untuk dapat mengajar, kita sebagai pengajar harus terus belajar. Kelebihan mengajar bahasa adalah bahasa merupakan sesuatu yang terus dipakai manusia dimana saja dan kapan saja, sehingga dalam mengajar bahasa asing akan sangat terbantu jika bahasa tersebut digunakan secara berkala. Akan lebih baik jika digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena akan sangat melatih anak dalam pengucapan maupun pemahaman penggunaan suatu bahasa. Sedangkan tantangan mengajar anak usia dini untuk berbahasa asing adalah perlunya kreativitas dalam mengemas materi dan diperlukan sikap aktif pengajar dalam mengembangkan kemampuan anak.  
Karena itu begitu pentingnya pengajar mengembangkan diri dalam menyampaikan materi semenarik dan seefektif mungkin. Metode yang efektif dalam mengajarkan bahasa asing kepada anak  tergantung kepada setiap individu pengajar, sesuai kreativitas dan kemampuan pengajar itu sendiri. Eksplorlah metode lainnya yang efektif bagi anak-anak usia dini melalui pengalaman anda.




















DAFTAR PUSTAKA
Wuryadi. (201). “Sistem Penulisan Jurnal”. [Online]. Tersedia:  http://jurnalexacta.wordpress.com/sistem-penulisan/ . [4 Januari 2015].

Tty. (2014, 25 Januari).Cara Efektif Kenalkan Bahasa Inggris pada Anak”. [Online]. Koran Sindo. [Online], 1 halaman. Tersedia:

Ferly,Aldo. (2013). “Bagaimana Cara Menulis Abstrak Penelitian”. [Online]. Tersedia: http://aldoferly.com/bagaimana-cara-menulis-abstrak-penelitian/ .[15 Agustus 2013].
Widijantie, Nunung. (2012). “Pentingnya Mempelajari Bahasa Inggris Sejak Usia Dini”. [Online]. Tersedia: http://nunungwidijantie.blospot.com/2012/06/normal-0-false-false-falseen-us-x-none.html?m=1 . [15 Juni 2012].


Tidak ada komentar:

Posting Komentar