JURNAL
PENELITIAN
PENGGUNAAN
BAHASA YANG BAKU DAN TIDAK BAKU
DISUSUN OLEH
ADYTIA ZANUAR
1404414
JURUSAN
PENDIDIKAN BAHASA JERMAN
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
2014
ABSTRAK
Slogan “Pergunakanlah
bahasa Indonesia dengan baik dan benar”, tampaknya mudah diucapkan, namun
maknanya tidak jelas. Slogan itu hanyalah suatu retorika yang tidak berwujud
nyata, sebab masih diartikan bahwa di segala tempat kita harus menggunakan
bahasa baku. Demikian juga, masih ada cibiran bahwa bahasa baku itu hanya
buatan pemerintah agar bangsa ini dapat diseragamkan dalam bertindak atau
berbahasa. “Manakah ada bahasa baku, khususnya bahasa Indonesia baku? “Manalah
ada bahasa Indonesia lisan baku”? “Manalah ada masyarakat atau orang yang mampu
menggunakan bahasa baku itu, sebab mereka berasal dari daerah.’’ Atau mereka
masih selalu dipengaruhi oleh bahasa daerahnya jika mereka berbahasa Indonesia
secara lisan.
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Bahasa
merupakan alat komunikasi penting yang dapat menghubungkan seseorang dengan
yang lainnya. Keraf (2005:54) menyebutkan dua pengertian bahasa. Pengertian
pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat
berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa
adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran)
yang bersifat arbitrer. Pada kaidah bahasa Indonesia terdapat dua ragam bahasa,
yaitu bahasa baku dan bahasa tidak baku.
Istilah bahasa baku dalam bahasa Indonesia atau standard
language dalam bahasa Inggris, dalam dunia ilmu bahasa atau linguistik
pertama sekali diperkenalkan oleh Vilem Mathesius pada 1926. Ia termasuk
pencetus Aliran Praha atau The Prague School. Pada 1930, B. Havranek
dan Vilem Mathesius merumuskan pengertian bahasa baku itu. Mereka berpengertian
bahwa bahasa baku sebagai bentuk bahasa yang telah dikodifikasi,
diterima dan difungsikan sebagai model atau acuan oleh masyarakat secara
luas.
2.PENELITIAN
Studi literatur dalam sebuah penelitian untuk mendapatkan gambaran
yang menyeluruh tentang apa yang sudah dikerjakan orang lain dan
bagaimana orang mengerjakannya, kemudian seberapa berbeda penelitian yang akan
kita lakukan. Penting karena untuk menghindari usaha yang sebenarnya sudah
pernah dilakukan orang lain dan bisa digunakan pada penelitian kita untuk
menghemat waktu, tenaga dan biaya. Penting juga untuk memberi arah penelitian
selanjutnya yang perlu dilakukan untuk melanjutkan misi penelitian.Kemampuan peneliti untuk menyusun kerangka teoritis akan sangat terkait dengan upaya penelusuran studi kepustakaan, sebagai upaya memperoleh sejumlah referensi yang mendukung dan tepat untuk membahas lingkup kajian penelitian yang dilakukan. Selanjutnya kerangka teoritis yang disusun akan bermanfaat pada saat peneliti menentukan hipotesis penelitian
3 ISI
Pengertian
Bahasa Indonesia Baku dan Tidak Baku
Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa
Indonesia yang bentuk bahasanya telah dikodifikasi, diterima, dan difungsikan
atau dipakai sebagai model oleh masyarakat Indonesia secara luas. Bahasa
Indonesia nonbaku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang tidak
dikodifikasi, tidak diterima dan tidak difungsikan sebagai model masyarakat
Indonesia secara luas, tetapi dipakai oleh masyarakat secara khusus.
Fungsi
Bahasa Baku
Menurut Hasan Alwi, dkk (2003:15) bahasa baku
mendukung empat fungsi, yaitu:
- Fungsi pemersatu. Indonesia terdiri dari beragam suku dan bahasa daerah. Jika setiap masyarakat menggunakan bahasa daerahnya, maka dia tidak dapat berkomunikasi dengan masyarakat dari daerah lain. Fungsi bahasa baku memperhubungkan semua penutur berbagai dialek bahasa itu. Dengan demikian, bahasa baku mempersatukan mereka menjadi satu masyarakat bangsa.
- Fungsi pemberi kekhasan. Suatu bahasa baku membedakan bahasa itu dari bahasa yang lain. Melalui fungsi itu, bahasa baku memperkuat perasaan kepribadian nasional masyarakat bahasa yang bersangkutan.
- Fungsi pembawa kewibawaan. Pemilikan bahasa baku membawa serta wibawa atau prestise. Fungsi pembawa wibawa bersangkutan dengan usaha orang mencapai kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi lewat pemerolehan bahasa baku sendiri. Penutur atau pembicara (masyarakat) yang mahir berbahasa Indonesia dengan baik dan benar memperoleh wibawa di mata orang lain.
- Fungsi kerangka acuan. Sebagai kerangka acuan bagi pemakaian bahasa dengan adanya norma dan kaidah (yang dikodifikasi) yang jelas. Norma dan kaidah itu menjadi tolak ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasa seseorang atau golongan.
Fungsi Bahasa Tidak Baku
Bahasa tidak baku adalah bahasa yang digunakan dalam
kehidupan santai (tidak resmi) sehari-hari yang biasanya digunakan pada
keluarga, teman, dan di pasar. Fungsi penggunaan bahasa nonbaku adalah untuk
mengakrabkan diri dan menciptakan kenyamanan serta kelancaran saat
berkomunikasi (berbahasa)
KESIMPULAN DAN SARAN
Bahasa
merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan. Dengan bahasa manusia
dapat menyampaikan isi pikirannya kepada orang lain. Pada bahasa terdapat dua
ragam bahasa, yaitu bahasa baku dan bahasa nonbaku. Bahasa baku merupakan
bahasa standar atau pokok yang digunakan oleh masyarakat pada suatu negara.
Sedangkan bahasa nonbaku adalah bahasa yang berbeda dengan struktur atau gaya
baku, dan biasanya digunakan pada lingkungan atau keadaan tidak resmi.
Bahasa Indonesia juga memiliki bahasa baku dan nonbaku.
Bahasa Indonesia baku pada umumnya sesuai dengan pola SPOK dan biasanya
dipelajari di sekolah dan digunakan pada lingkungan dan keadaan yang resmi.
Begitupun dengan bahasa Indonesia nonbaku. Masing-masing bahasa baku dan
nonbaku memiliki fungsi dan ciri yang berbeda. Baik itu bahasa Indonesia baku
dan nonbaku sebaiknya digunakan dan dipakai dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa
Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Cavi. 2007. Linguistik. (http://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2139737-kata-baku-dan-tidak-baku/#ixzz2LAFl0NSl) dilihat pada hari Kamis, 11 September 2014
Keraf, G. 1991. Tatabahasa
Indonesia Rujukan Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Menengah. Jakarta:
Gramedia.
Marmoet. 2010. Bahasa Baku dan
Tidak Baku. (http://marmoet5.blogspot.com/2010/10/bahasa-baku-dan-tidak-baku.html) dilihat pada hari Kamis, 11 September 2014
https://www.academia.edu/5782653/Makalah_Analisis_Kesalahan_Berbahasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar