JURNAL
ILMIAH
PENGUNAAN
BAHASA TUBUH SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI NON VERBAL
Disusun oleh:
Sarah Apriliany D. (1403830)
PROGRAM
STUDI
DEPARTEMEN
PENDIDIKAN BAHASA JERMAN
FAKULTAS
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA (FPBS)
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
2014
ABSTRAK
Karya
tulis ini Berjudul “Penggunaan Bahasa
Tubuh Sebagai Sarana Komunikasi Non Verbal“. Tujuan Penulisan Makalah ini ialah untuk mengetahui bagaimana
bahasa tubuh sebagai salah satu
komunikasi non Verbal. Area dari
komunikasi non verbal yang sangat relevan
dengan komunikasi verbal ialah bahasa tubuh atau kinetik, suara dan artikulasi,pakaian. Bahasa Tubuh merupakan
yang paling penting buat seorang pembicara.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam
faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa 80% komunikasi antara manusia
dilakukan secara non verbal. Banyak interaksi dan komunikasi yang terjadi dalam
masyarakat yang berwujud nonverbal. Komunikasi non verbal ialah menyampaikan arti
(pesan) yang meliputi ketidakhadiran symbol-simbol suara atau perwujudan suara.
Salah satu komunikasi non verbal ialah gerakan, kelompok
ini meliputi isyarat dan gerakan serta mimik. Dengan mengetahui apa arti bahasa
tubuh, anda dapat melihat perasaan seseorang yang sebenarnya, walau pun mereka
tidak ingin mengatakannya kepada anda. ‘Bahasa tubuh’ kedengarannya seperti
sebuah kontradiksi. Kita biasanya berbicara melalui mulut. Namun penelitian makin menemukan bahwa bahasa tubuh itu benar-benar sebuah bahasa.
Mungkin dapat anda bayangkan kata-kata dan kalimat-kalimat yang terdiri dari gerak
isyarat tubuh disengaja dan ‘tanda-tanda’ dari alam bawah sadar yang tidak disadari.
Beberapa diantaranya merupakan gerakan-gerakan gugup yang cepat, merupakan
tanda-tanda kecil yang hanya dapat ditangkap melalui pengawasan yang cermat.
Hasil riset secara konsisten menunjukkan bahwa dalam pesan
apa pun, separuh arti disampaikan lewat kata yang diucapkan; separuh yang lain dialami
dalam bahasa tubuh pembicara. Kesalahan yang paling banyak terjadi adalah
mencoba membaca bahasa tubuh secara terisolasi, dan membuat penilaian yang
terlalu tergesa-gesa. Kesalahan umum lain adalah gagal untuk
memonitor bahasa tubuh dalam suatu periode waktu. Salah satu dari banyak manfaat mempelajari bahasa tubuh
adalah meningkatkan kesadaran anda mengenai diri sendiri dan kesadaran anda
mengenai orang lain. Kedaan itu akan membuat semua perjumpaan anda dengan orang
lain menjadi lebih menarik dan lebih memberikan hasil.
1.2 Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan
maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut ”Bagaimana bahasa tubuh
sebagai salah satu komunikasi non verbal”.
1.3
Tujuan
Untuk memahami
lebih dalam mengenai bahasa tubuh. Selain itu, untuk
memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah diberikan oleh Ibu Dewi
Rani Gustiasari, S.S, M.Hum selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia di kelas 1-B
Departemen Pendidikan Bahasa Jerman. Serta sebagai pengetahuan kepada
rekan-rekan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Dasar Bahasa Tubuh
Menurut David
Cohen dalam buku “bahasa tubuh dalam pergaulan” yang menjelaskan tentang
bahasa tubuh sebagai bentuk topeng-topeng mengungkapkan bahwa bahasa tubuh juga
menyingkapkan topeng-topeng kita. Manusia belajar menggunakan topeng sejak
kecil dan banyak diantara kita dapat melakukannya dengan baik. Banyak isayarat-isyarat
non verbal tentang perasaan bersifat sangat halus dan terjadi hanya sekilas.
Membacanya seperti mencoba menguraikan pola dari selendang yang dipakai seseorang
yang sedang lewat. Anda dapat melakukannya, tapi membutuhkan keahlian dan
latihan. David Cohen tidak menyetujui anggapan bahwa orang dengan kepribadian
tertentu cenderung memiliki gaya tubuh tertentu yang tidak akan sama dengan
orang lain. Kita hidup melalui suatu periode perubahan sosial yang kompleks,
membuat banyak dari kita merasa lebih aman bersembunyi dibalik kedok. Dalam
kamus komunikasi dari Onong U. Effendy bahwa
Kinesic Communication atau komunikasi kial/komunikasi kinesik adalah komunikasi
yang dilakukan dengan gerakan anggota tubuh; salah satu jenis komunikasi non verbal.
2.2. Sejarah Singkat Tentang
Bahasa Tubuh
Selama berabad-abad, penulis-penulis besar seperti
Shakespeare, telah mengetahui bahwa sikap dan gerakan tubuh mencerminkan
suasana hati. Pada cerita “Malam Kedua-belas”, Malviolo, pelayan Olivia,
membuat dirinya konyol dengan mengenakan ikat kaos kaki kuning dan bertingkah
laku aneh. Tetapi tidak ada penelitian yang teratur tentang
bahasa tubuh sampai tahun 1960-an. Lalu seorang ahli psikologi Amerika Paul
Elkman meneliti bagaimana kemampuan kita membaca pesan-pesan tanpa kata dari
wajah-wajah orang. Seorang ahli psikologi Ingggris Michael Argyle, dari Universitas
Oxford, mempelajari bahasa tubuh jenis lain yaitu gerak isyarat tubuh, sejauh mana
kita menjadi akrab dengan seseorang jika kita menyentuh seseorang dan dimana kita
melakukannya. Argyle dan Elkman keduanya menekankan bahwa bahasa tubuh adalah
sungguh-sungguh sebuah bahasa. Anda
tidak dapat melihat suatu gerakan tubuh secara tersendiri. Anda harus
mempelajari pola yang utuh tentang gerakan tubuh, sikap tubuh, dan nada dari
suara untuk dapat mengerti situasi secara menyeluruh. Sebagaian dari seni
membaca bahasa tubuh adalah menempatkan semua tanda didalam “kelompok”, jadi
seperti menyusun kata-kata menjadi kalimat yang dapat dimengerti.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Bentuk-bentuk bahasa tubuh
Bentuk dan tipe umum dari bahasa tubuh menurut Beliak dan
Baker (1981) ada tiga yakni : (1) kontak mata, (2) ekspresi wajah, (3) gerakan
anggota tubuh. Agar jelasnya diuraikan secara singkat sebagai berikut :
3.1.1. Kontak mata
Kontak mata sangat menentukan kebutuhan psikologis dan
membantu kita memantau efek komunikasi antar pribadi. Kontak mata sebagai
simbol komunikasi non verbal mempengaruhi perilaku, kepercayaan dalam
berkomunikasi.
3.1.2. Ekspresi wajah
Ekspresi
wajah meliputi pengaruh raut wajah yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara
emosional atau bereaksi terhadap suatu pesan. Wajah ibarat cermin dari pikiran,
dan perasaan. Melalui wajah orang juga bisa membaca makna suatu pesan.
3.1.3. Gestures
Gestures merupakan bentuk perilaku nonverbal pada gerakan
tangan, bahu, jari-jari. Kita sering menggunakan gerakan anggota tubuh secara
sadar maupun tidak sadar untuk menekankan suatu pesan.
3.1.4. Penggunaan Gerakan Tubuh
Mungkin anda juga perlu mengetahui dan mengerti bagaimana
gerak tubuh dipergunakan dalam komunikasi non verbal. Tanpa diobservasi
sekalipun, ternyata setiap gerakan tubuh mengkomunikasikan fungsi tertentu. Ekman
dan Friesen mengkategorikannya sebagai emblem, illustrator, affect display,
regulator, adaptor.
3.2. Emblem
Emblem
merupakan terjemahan pesan nonverbal yang melukiskan suatu makna bagi suatu
kelompok sosial.
3.3. Ilustrator
Ilustrator merupakan tanda-tanda nonverbal dalam
komunikasi. Tanda ini merupakan gerakan anggota tubuh yang menjelaskan atau
menunjukkan contoh sesuatu. Ada 8 bentuk ilustrator yang perlu diperhatikan :
3.3.1. Batons
merupakan suatu gerakan yang menunjukkan suatu tekanan
tertentu pada suatu pesan yang disampaikan.
3.3.2. Ideographs
adalah gerakan yang membuat peta atau mengarahkan
pikiran. Dengan demikian penampilan wajah sangat bergantung terhadap orang yang
menanggapi atau menafsirkannya.
3.3.3 Deitic Movements
adalah
gerakan untuk menunjukan sesuatu.
3.3.4. Apatial Movements
adalah
gerakan yang melukiskan besar atau kecilnya ruangan.
3.3.5. Kinetographs
adalah gerakan yang menggambarkan tindakan fisik.
3.3.6. Rhytmic Movements
adalah gerakan yang menunjukkan suatu irama tertentu.
3.3.7. Pictographs
adalah gerakan yang menggambarkan sesuatu di udara.
3.3.8. Emblematic Movements
adalah gerakan yang menggambarkan suatu pernyataan verbal
tertentu.
Batasan
antara setiap bentuk illustrator seperti diuraikan di atas biasanya kurang jelas,
hal ini disebabkan karena seseorang tidaklah selalu menggunakan hanya satu bentuk
tetapi beberapa bentuk nonverbal sekaligus dalam berkomunikasi.
3.4. Adaptor
Adaptor
merupakan gerakan anggota tubuh yang bersifat spesifik. Ada beberapa jenis
adaptor yaitu : (a) self adaptor; (b) alter adaptors; (c) obyek adaptor.
3.5. Regulator
Regulator
adalah gerakan yang berfungsi
mengarahkan, mengawasi, mengkoordinasi interaksi dengan seksama.
3.6. Affect Display
Prilaku
affect display selalu menggambarkan perasaan dan emosi.
BAB
IV
PENUTUP
Dalam faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa 80%
komunikasi antara manusia dilakukan secara non verbal. Banyak interaksi dan
komunikasi yang terjadi dalam masyarakat yang berwujud nonverbal. Komunikasi
nonverbal ialah menyampaikan arti (pesan) yang meliputi ketidakhadiran simbol-simbol
suara atau perwujudan suara. Salah satu komunikasi non verbal ialah gerakan
tubuh atau perilaku kinetik, kelompok ini meliputi isyarat dan gerakan serta
mimik. Cara anda memuntir rambut atau menyentuh hidung, cara anda melipat
tangan atau menyilangkan kaki, mengungkapkan banyak hal tentang Anda serta
orang lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Blake,
Reed H. Haroldsen, Edwin O. 2003. Taksonomi Konsep Komunikasi. Surabaya:
Papyrus.
Clayton, Peter. 2003. Bahasa Tubuh dalam Pergaulan
Sehari-hari. London: Part of Octopus Publishing
Group
Ltd.
Cohen,
David. 1992. Bahasa
Tubuh dalam Pergaulan. London: Sheldon Press, SPCK.
Effendy,
Onong U. 1989. Kamus
Komunikasi. Bandung: Mandar
Maju.
Lim
Nan Sen, Irwin. 1987. Bahasa Tubuh/Body Talk. Batam: Inter Aksara.
Liliweri, Alo. 1994. Komunikasi Verbal dan Nonverbal.
Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti.
Mulyana,
Deddy. 2001. Ilmu
Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar