Selasa, 06 Januari 2015

Penggunaan Bahasa Tubuh Sebagai Sarana Komunikasi Non Verbal

JURNAL ILMIAH
PENGUNAAN BAHASA TUBUH SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI NON VERBAL

Disusun oleh:
Sarah Apriliany D. (1403830)

PROGRAM STUDI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA (FPBS)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014

ABSTRAK
Karya tulis ini Berjudul “Penggunaan Bahasa Tubuh Sebagai Sarana Komunikasi Non Verbal“. Tujuan Penulisan Makalah ini ialah untuk mengetahui bagaimana bahasa tubuh sebagai salah satu komunikasi non Verbal. Area dari komunikasi non verbal yang sangat relevan dengan komunikasi verbal ialah bahasa tubuh atau kinetik, suara dan artikulasi,pakaian. Bahasa Tubuh merupakan yang paling penting buat seorang pembicara.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa 80% komunikasi antara manusia dilakukan secara non verbal. Banyak interaksi dan komunikasi yang terjadi dalam masyarakat yang berwujud nonverbal. Komunikasi non verbal ialah menyampaikan arti (pesan) yang meliputi ketidakhadiran symbol-simbol suara atau perwujudan suara. Salah satu komunikasi non verbal ialah gerakan, kelompok ini meliputi isyarat dan gerakan serta mimik. Dengan mengetahui apa arti bahasa tubuh, anda dapat melihat perasaan seseorang yang sebenarnya, walau pun mereka tidak ingin mengatakannya kepada anda. ‘Bahasa tubuh’ kedengarannya seperti sebuah kontradiksi. Kita biasanya berbicara melalui mulut. Namun penelitian makin menemukan bahwa bahasa tubuh itu benar-benar sebuah bahasa. Mungkin dapat anda bayangkan kata-kata dan kalimat-kalimat yang terdiri dari gerak isyarat tubuh disengaja dan ‘tanda-tanda’ dari alam bawah sadar yang tidak disadari. Beberapa diantaranya merupakan gerakan-gerakan gugup yang cepat, merupakan tanda-tanda kecil yang hanya dapat ditangkap melalui pengawasan yang cermat.
Hasil riset secara konsisten menunjukkan bahwa dalam pesan apa pun, separuh arti disampaikan lewat kata yang diucapkan; separuh yang lain dialami dalam bahasa tubuh pembicara. Kesalahan yang paling banyak terjadi adalah mencoba membaca bahasa tubuh secara terisolasi, dan membuat penilaian yang terlalu tergesa-gesa. Kesalahan umum lain adalah gagal untuk memonitor bahasa tubuh dalam suatu periode waktu. Salah satu dari banyak manfaat mempelajari bahasa tubuh adalah meningkatkan kesadaran anda mengenai diri sendiri dan kesadaran anda mengenai orang lain. Kedaan itu akan membuat semua perjumpaan anda dengan orang lain menjadi lebih menarik dan lebih memberikan hasil.

1.2 Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut ”Bagaimana bahasa tubuh sebagai salah satu komunikasi non verbal”.

1.3    Tujuan
Untuk memahami lebih dalam mengenai bahasa tubuh. Selain itu, untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah diberikan oleh Ibu Dewi Rani Gustiasari, S.S, M.Hum selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia di kelas 1-B Departemen Pendidikan Bahasa Jerman. Serta sebagai pengetahuan kepada rekan-rekan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Dasar Bahasa Tubuh
Menurut David Cohen dalam buku “bahasa tubuh dalam pergaulan” yang menjelaskan tentang bahasa tubuh sebagai bentuk topeng-topeng mengungkapkan bahwa bahasa tubuh juga menyingkapkan topeng-topeng kita. Manusia belajar menggunakan topeng sejak kecil dan banyak diantara kita dapat melakukannya dengan baik. Banyak isayarat-isyarat non verbal tentang perasaan bersifat sangat halus dan terjadi hanya sekilas. Membacanya seperti mencoba menguraikan pola dari selendang yang dipakai seseorang yang sedang lewat. Anda dapat melakukannya, tapi membutuhkan keahlian dan latihan. David Cohen tidak menyetujui anggapan bahwa orang dengan kepribadian tertentu cenderung memiliki gaya tubuh tertentu yang tidak akan sama dengan orang lain. Kita hidup melalui suatu periode perubahan sosial yang kompleks, membuat banyak dari kita merasa lebih aman bersembunyi dibalik kedok. Dalam kamus komunikasi dari Onong U. Effendy bahwa Kinesic Communication atau komunikasi kial/komunikasi kinesik adalah komunikasi yang dilakukan dengan gerakan anggota tubuh; salah satu jenis komunikasi non verbal.

2.2. Sejarah Singkat Tentang Bahasa Tubuh
Selama berabad-abad, penulis-penulis besar seperti Shakespeare, telah mengetahui bahwa sikap dan gerakan tubuh mencerminkan suasana hati. Pada cerita “Malam Kedua-belas”, Malviolo, pelayan Olivia, membuat dirinya konyol dengan mengenakan ikat kaos kaki kuning dan bertingkah laku aneh. Tetapi tidak ada penelitian yang teratur tentang bahasa tubuh sampai tahun 1960-an. Lalu seorang ahli psikologi Amerika Paul Elkman meneliti bagaimana kemampuan kita membaca pesan-pesan tanpa kata dari wajah-wajah orang. Seorang ahli psikologi Ingggris Michael Argyle, dari Universitas Oxford, mempelajari bahasa tubuh jenis lain yaitu gerak isyarat tubuh, sejauh mana kita menjadi akrab dengan seseorang jika kita menyentuh seseorang dan dimana kita melakukannya. Argyle dan Elkman keduanya menekankan bahwa bahasa tubuh adalah sungguh-sungguh sebuah bahasa. Anda tidak dapat melihat suatu gerakan tubuh secara tersendiri. Anda harus mempelajari pola yang utuh tentang gerakan tubuh, sikap tubuh, dan nada dari suara untuk dapat mengerti situasi secara menyeluruh. Sebagaian dari seni membaca bahasa tubuh adalah menempatkan semua tanda didalam “kelompok”, jadi seperti menyusun kata-kata menjadi kalimat yang dapat dimengerti.


BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Bentuk-bentuk bahasa tubuh
Bentuk dan tipe umum dari bahasa tubuh menurut Beliak dan Baker (1981) ada tiga yakni : (1) kontak mata, (2) ekspresi wajah, (3) gerakan anggota tubuh. Agar jelasnya diuraikan secara singkat sebagai berikut :
3.1.1. Kontak mata
Kontak mata sangat menentukan kebutuhan psikologis dan membantu kita memantau efek komunikasi antar pribadi. Kontak mata sebagai simbol komunikasi non verbal mempengaruhi perilaku, kepercayaan dalam berkomunikasi.
3.1.2. Ekspresi wajah
Ekspresi wajah meliputi pengaruh raut wajah yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara emosional atau bereaksi terhadap suatu pesan. Wajah ibarat cermin dari pikiran, dan perasaan. Melalui wajah orang juga bisa membaca makna suatu pesan.
3.1.3. Gestures
Gestures merupakan bentuk perilaku nonverbal pada gerakan tangan, bahu, jari-jari. Kita sering menggunakan gerakan anggota tubuh secara sadar maupun tidak sadar untuk menekankan suatu pesan.
3.1.4. Penggunaan Gerakan Tubuh
Mungkin anda juga perlu mengetahui dan mengerti bagaimana gerak tubuh dipergunakan dalam komunikasi non verbal. Tanpa diobservasi sekalipun, ternyata setiap gerakan tubuh mengkomunikasikan fungsi tertentu. Ekman dan Friesen mengkategorikannya sebagai emblem, illustrator, affect display, regulator, adaptor.

3.2. Emblem
Emblem merupakan terjemahan pesan nonverbal yang melukiskan suatu makna bagi suatu kelompok sosial.

3.3. Ilustrator
Ilustrator merupakan tanda-tanda nonverbal dalam komunikasi. Tanda ini merupakan gerakan anggota tubuh yang menjelaskan atau menunjukkan contoh sesuatu. Ada 8 bentuk ilustrator yang perlu diperhatikan :
3.3.1. Batons
merupakan suatu gerakan yang menunjukkan suatu tekanan tertentu pada suatu pesan yang disampaikan.
3.3.2. Ideographs
adalah gerakan yang membuat peta atau mengarahkan pikiran. Dengan demikian penampilan wajah sangat bergantung terhadap orang yang menanggapi atau menafsirkannya.
3.3.3 Deitic Movements
adalah gerakan untuk menunjukan sesuatu.
3.3.4. Apatial Movements
adalah gerakan yang melukiskan besar atau kecilnya ruangan.
3.3.5. Kinetographs
adalah gerakan yang menggambarkan tindakan fisik.
3.3.6. Rhytmic Movements
adalah gerakan yang menunjukkan suatu irama tertentu.
3.3.7. Pictographs
adalah gerakan yang menggambarkan sesuatu di udara.
3.3.8. Emblematic Movements
adalah gerakan yang menggambarkan suatu pernyataan verbal tertentu.
Batasan antara setiap bentuk illustrator seperti diuraikan di atas biasanya kurang jelas, hal ini disebabkan karena seseorang tidaklah selalu menggunakan hanya satu bentuk tetapi beberapa bentuk nonverbal sekaligus dalam berkomunikasi.

3.4. Adaptor
Adaptor merupakan gerakan anggota tubuh yang bersifat spesifik. Ada beberapa jenis adaptor yaitu : (a) self adaptor; (b) alter adaptors; (c) obyek adaptor.

3.5. Regulator
Regulator adalah gerakan yang berfungsi mengarahkan, mengawasi, mengkoordinasi interaksi dengan seksama.

3.6. Affect Display
Prilaku affect display selalu menggambarkan perasaan dan emosi.
BAB IV
PENUTUP

Dalam faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa 80% komunikasi antara manusia dilakukan secara non verbal. Banyak interaksi dan komunikasi yang terjadi dalam masyarakat yang berwujud nonverbal. Komunikasi nonverbal ialah menyampaikan arti (pesan) yang meliputi ketidakhadiran simbol-simbol suara atau perwujudan suara. Salah satu komunikasi non verbal ialah gerakan tubuh atau perilaku kinetik, kelompok ini meliputi isyarat dan gerakan serta mimik. Cara anda memuntir rambut atau menyentuh hidung, cara anda melipat tangan atau menyilangkan kaki, mengungkapkan banyak hal tentang Anda serta orang lain.

DAFTAR PUSTAKA
Blake, Reed H. Haroldsen, Edwin O. 2003. Taksonomi Konsep Komunikasi. Surabaya: Papyrus.
Clayton, Peter. 2003. Bahasa Tubuh dalam Pergaulan Sehari-hari. London: Part of Octopus Publishing
Group Ltd.
Cohen, David. 1992. Bahasa Tubuh dalam Pergaulan. London: Sheldon Press, SPCK.
Effendy, Onong U. 1989. Kamus Komunikasi. Bandung: Mandar Maju.
Lim Nan Sen, Irwin. 1987. Bahasa Tubuh/Body Talk. Batam: Inter Aksara.
Liliweri, Alo. 1994. Komunikasi Verbal dan Nonverbal. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar